Monday, February 27, 2017

Lima Ibadah yang Harus Dilakukan dengan Terburu-buru

Segala pekerjaan yang dilakukan dengan terburu-buru akan mengakibatkan ketidaksempurnaan. Bahkan dianggap sebagai kelakuan syaitan. Hal ini memang benar. Pepatah lama saja mengantisipasi hal ini dengan istilah tak akan lari gunung dikejar. Kalimat ini menyadarkan bahwa dalam berkegiatan tidaklah perlu tergesa-gesa karena sesuatu tujuan itu akan tercapai bila kita melangkah sesuai rencana.

Namun demikian kaidah ini memiliki pengecualian. Tidak semua yang dilakukan dengan segera menimbulkan efek buruk. Bahkan hal itu disunahkan sebagaimana keterangan hadits yang diriwayatkan oleh Hatim al-Asham yang dikutip dalam Hilyatul Auliya

العجلة من الشيطان إلا في خمسة فإنها من سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم: إطعام الطعام، وتجهيز الميت، وتزويج البكر، وقضاء الدين، والتوبة من الذنب

“Tergesa-gesa bagian dari kelakuan syaitan kecuali dalam lima hal, pertama memberi makan tamu, kedua mengubur jenazah, ketiga menikahkan anak perawan keempat membayar hutang dan kelima bertaubat dari segala dosa.”

Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/139/lima-ibadah-yang-harus-dilakukan-dengan-terburu-buru.html

Oleh taiwanhalal

Al-jam 32: Membuat status ibadah di medsos merupakan tanda syukur atau tanda ujub?


Jadi kesimpulannya, tidak diperbolehkan menganggap diri sendiri sebagai orang baik, termasuk memperlihatkan ibadah yang kita lakukan. Namun, jika hal itu memang diniatkan sebagai tahaduts bin ni’mah, meluapkan kenikmatan yang diberikan Allah maka itu termasuk dalam akhlakul karimah.

Mengenai hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin KH Muhammad Shofi Al-Mubarok memberikan alternatif mengenai cara tahaduts bin ni’mah.

“Hendaknya perilaku tahaduts bin ni’mah diawali dengan kata-kata pujian terhadap Allah. Seperti, Alhamdulillah, hari ini saya bisa sholat berjamaah atau, ternyata rahmat Allah itu memang luas ya, saya akhirnya tahun ini bisa umroh. Subhanallah”.

Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/138/al-jam-32-membuat-status-ibadah-di-medsos-merupakan-tanda-syukur-atau-tanda-ujub-.html

Oleh taiwanhalal

Sunday, February 19, 2017

Kisah Romantis Gus Dur Dengan Istrinya

Tidak heran jika Sinta pernah mengatakan di salah satu program televisi nasional,”Gus Dur itu sosok panutan yang berhasil membawa bahtera rumah tangga kebahagiaan. Karenannya, menjadi istri Gus Dur dalam suasana apapun itu enak. Mau jadi presiden, mau jadi Ketua PBNU, mau jadi orang biasa yang serba pas-pasan, tidak ada bedanya. Saya sangat bangga menjadi istri Gus Dur,” ucapnya dengan menahan air mata.

Bagi Anda wanita sholihah mungkin bisa meniru kesabaran dan ketulusan cinta Sinta Nuriya Dewi ini hingga mengantarkan lelaki yang Anda sayang di puncak karirnya.

Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/135/kisah-romantis-gus-dur-dengan-istrinya.html

Oleh Taiwan Halal

Cap Go Meh: Ayo Mengenal Lebih Dekat Agar Tidak Menjadi Sumbu Pendek


Salah paham mengenai Cap Go Meh perlu diluruskan bersama. Pengalaman saya hidup di negeri China, bergaul dengan mereka hingga dengan teman-teman etnis Tionghoa Indonesia dan Perantauan lainnya serta lama di Indonesia, menegaskan bahwa Cap Go Meh bukan ritual agama. Sebab, perayaan Cap Go Meh adalah perayaan kebudayaan khas Tiongkok. Jadi, kurang tepat jika menyebutkan bahwa Cap Go Meh itu dianggap sebagai ritual agama Konghucu. Oleh sebab itu, perlu sekali memahami sejarah panjang China dan sejarah Nusantara atau Indonesia. Sebab, sejarah Indonesia dan China memang tidak bisa dipisahkan. Jauh sebelum negeri ini tegak berdiri menjadi Indonesia, Muslim-Tionghoa bernama Laksamana Cheng Ho sudah hadir di Nusantara dengan melakukan diplomasi kepada Majapahit dan berkomunikasi dengan penduduk Muslim Indonesia.

Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/134/cap-go-meh-ayo-mengenal-lebih-dekat-agar-tidak-menjadi-sumbu-pendek.html

oleh taiwanhalal

Tuesday, February 14, 2017

Cara Rasulullah Hormati Sahabatnya


Semakin tinggi derajat seseorang, semakin pula ia dihormati. Tapi Rasulullah punya nilai lebih. Sebagai manusia yang maksum dan pembawa risalah suci, sudah sepantasnya Baginda Nabi Muhamad shallallâhu ‘alaihi wasallam mendapat pemuliaan yang tinggi dari sahabat-sahabatnya. Namun nyatanya, justru Rasulullah-lah yang terdepan meneladankan sikap itu kepada mereka. Beliau yang enggan dihormati tampil sebagai sosok sangat menghormati orang lain.

Tentang hal ini ada sebuah kisah yang diriwayatkan Imam ath-Thabrani. Suatu kali Rasulullah menggelar sebuah pertemuan dengan para sahabatnya. Yang hadir cukup ramai, sehingga majelis itu terlihat sesak.

Di tengah padatnya peserta forum, Jarir bin Abdullah datang terlambat. Tentu ia tak mendapat jatah tempat duduk. Rasulullah yang mengetahui kondisi Jarir segera menggelar jubahnya lalu menyuruh Jabir duduk di atasnya.

Hati Jarir terenyuh menyaksikan akhlak luar biasa Rasulullah. Alih-laih mau duduk di atas pakaian Nabi, ia malah mengambil pakaian tersebut, mengangkatnya, lalu menciumnya sambil menangis tersedu-sedu. Batin Jarir, bisa-bisanya Rasulullah begitu menghormati dirinya di depan para sahabat yang lain padahal dia telat?

“Saya tak akan duduk di atas pakaianmu (ya Rasulullah). Semoga Allah memuliakanmu sebagaimana engkau memuliakan diriku,” kata Jarir yang haru campur kagum dengan sifat Rasulullah.

Rasulullah adalah sosok yang tak gandrung dengan penghormatan. Beliau lebih sering melayani ketimbang dilayani. Nabi menjahit pakaiannya sendiri yang bolong. Menyelesaikan keperluannya tanpa merepotkan orang lain. Pribadinya yang tawaduk juga enggan bila tangannya dicium, meski bukan berarti mengharamkannya. Demikianlah Rasulullah, puncak kemuliaannya tampil sempurna justru dalam kerendahatiannya.

http://www.nu.or.id/post/read/74326/cara-rasulullah-hormati-sahabatnya

Monday, February 13, 2017

Taiwan Halal: daftar tempat (Masjid, mushola, restoran, hotel, tempat wisata dan komunitas/organisasi muslim) di Taiwan


Taiwan Halal provides information about Hotel, restaurant, Mosque and Muslim Community wherever you are in all around Taiwan.

Taiwan Halal menyediakan informasi tentang masjid, mushola, hotel, restoran, komunitas muslim, dan tempat wisata yang ramah muslim ketika Anda ke Taiwan.

Buka website kami di http://taiwanhalal.com/

Atau install aplikasi Android di playstore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.taiwanhalal.android

Sunday, February 12, 2017

Nasehat dari tafsir al-Hujurat Ayat 11: Janganlah Mudah Mengolok-olok Orang Lain


Al Hujarat Ayat 11:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum lelaki dan perempuan mengolok-olok yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/132/nasehat-dari-tafsir-al-hujurat-ayat-11-janganlah-mudah-mengolok-olok-orang-lain.html

Thursday, February 9, 2017

Conditions of La ilaha illa Allah

"There is no question that the mere saying of," I bear witness that there is none worthy of worship except Allah and I bear witness that Muhammad is His servant and messenger," is not sufficient for salvation. In fact, the hypocrites used to make this statement quite often yet Allah describes them as liars and says that they shall abide in the lowest abyss of the Hell-fire."
complete article:
http://taiwanhalal.com/post/131/conditions-of-la-ilaha-illa-allah.html

Tuesday, February 7, 2017

Kisah Keluasan Hati KH Arwani Kudus ketika Dihina



Dalam pengajian Tafsir Jalalain belum lama ini, Pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, KH Muhammad Shofi Al-Mubarok menceritakan salah satu kisah kehidupan KH Arwani Amin Kudus.

Ia menerangkan, seusai menghadiri pembukaan thoriqoh yang baru saja didirikan oleh KH Arwani Amin Kudus, KH Manshur Maskan, murid kesayangan Kiai Arwani melihat tulisan yang mengusik hatinya. 

"Arwani Edan". Ya, begitulah tulisan yang tertera melekat diatas tembok di pinggiran jalan. 

Melihat tulisan yang masih basah itu, Kiai Mansur lantas bergegas matur kepada Kiai Arwani untuk meminta izin menghapus tulisan yang tidak bertanggung jawab tersebut. Namun, apa yang justru dikatakan Kiai Arwani?
"Ojo dibusak disik, ben aku weruh disik. ben wong sing nulis iku puas. Onone wong kui nulis, mergo nduwe tujuan ben tak woco. wes jarke disik. ngko nak aku wes weruh, hapusen."
(Jangan dihapus dulu, agar orang yang menulis puas. Adanya orang itu nulis karena memiliki tujuan agar saya baca. Sudah biarkan saja dulu. Nanti kalau saya sudah melihat, hapuslah).
Diriwayatkan, Kiai Manshur Maskan sendiri wafat pada 31 Maret 2004 M / 10 shofar 1426 H dalam usia 59 tahun.


http://www.nu.or.id/post/read/75218/kisah-keluasan-hati-kh-arwani-kudus-ketika-dihina

Sunday, February 5, 2017

10 Tanda Kiamat Menurut Pendiri NU


Tidak adanya orang yang membantu dan menolong (urusan) agama
Ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli baca Al Quran yang fasik.
Saling Berbangga dalam urusan masjid.
Terputusnya silaturahmi.
Bertambah besarnya hilal.
Wafatnya para orang salih satu-persatu.
Tidak adanya orang yang zuhud dan wirai
Anak menjadi pemicu kemarahan.
Pemimpin yang munafik dan fasik.
Penuh perhiasan tapi hati kosong.

Selengkapnya ada di link berikut ini. http://taiwanhalal.com/post/130/10-tanda-kiamat-menurut-hadratussyaikh-kh-m-hasyim-asy-ari.html