Monday, March 20, 2017
10 Hal Yang Menyebabkan Doa Kita Belum Dikabulkan
Mereka menanyakan tentang firman Allah: “… Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkan doa kalian …”, kemudian mereka berkata bahwa sesungguhnya kami telah berdo’a bertahun-tahun, namun kenapa Allah belum mengabulkan permintaan kami? Kemudian Syekh Ibrohim bin adham menjawab: wahai Ahli Basroh, sesungguhnya hati kalian telah mati sebab 10 perkara, maka bagaimana akan dikabulkan permintaan kalian.
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/155/10-hal-yang-menyebabkan-doa-kita-belum-dikabulkan.html
Oleh taiwanhalal.com
Amalan yang Paling Disukai Rasulullah SAW Adalah Amalan yang Istiqomah
Amalan yang disukai Nabi SAW ialah amalan yang istiqamah, sekalipun amalan itu sederhana dan kecil. Apapun amalan yang kita lakukan akan disukai Nabi SAW selama dilakukan terus-menerus dan istiqamah. Sebagaimana diketahui, istiqamah beramal tentu tidak semudah mengucapkannya. Butuh usaha keras untuk mewujudkannya. Sebab itu, ada ulama yang mengatakan, “Jadilah kalian pencari istiqamah dan jangan mencari karamah.
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/154/amalan-yang-paling-disukai-rasulullah-saw-adalah-amalan-yang-istiqomah.html
Oleh taiwanhalal.com
Wednesday, March 15, 2017
Janganlah Berputus Asa dalam Berdoa Kepada Allah SWT
Allah SWT sangat suka terhadap hamban-Nya yang
berdo’a. Terlebih lagi doa itu dihaturkan terus-menerus tanpa berhenti.
Meskipun doa kita belum dikabulkan, hal itu
bukan berati Allah SWT tidak menyukai kita, tetapi bisa jadi Allah SWT
sedang menguji kita dan ingin selalu mendengar keluhan hamba-Nya.
Baca Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/151/janganlah-berputus-asa-dalam-berdoa-kepada-allah-swt.html
Oleh taiwanhalal.com
Monday, March 13, 2017
Beginilah Kisah Calon Ahli Neraka yang Masuk Surga
“Bukankah ada riwayat bahwa Engkau seperti dugaan hambaMu? Dan aku
berbaik sangka Engkau tak akan menghukumku”. Yahya bacakan sanad riwayat
tersebut di depan Tuhan. Tuhan
membenarkan ucapannya. Dan karena berbaik sangka pada-Nya itulah maka
Yahya diampuni. Ana ‘inda zhanni abdi bi (Aku sebagaimana persangkaan
hambaKu saja). Marilah kita berprasangka baik bahwa Allah akan ampuni
dosa-dosa kita. Sebesar apapun dosa kita, berbaiksangkalah Allah akan
mengampuni. Jangan putus asa dari rahmat dan kasih sayang-Nya.
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/150/beginilah-kisah-calon-ahli-neraka-yang-masuk-surga.html
Oleh taiwanhalal.com
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/150/beginilah-kisah-calon-ahli-neraka-yang-masuk-surga.html
Oleh taiwanhalal.com
Sunday, March 12, 2017
30 Tahun Beristighfar Karena Mengucap Alhamdulillah
30 tahun Syekh Sariy menyesal karena sadar bahwa dengan ungkapan
syukurnya itu berarti beliau masih sangat tebal perhatiannya kepada diri
sendiri hingga menindih kepekaan perhatiannya kepada sesama. “Alangkah
dengilnya orang yang mensyukuri keselamatan sebuah toko pada saat
keselamatan sesama dan harta benda mereka terbakar habis. Alangkah
musykilnya orang yang sanggup menyatakan kegembiraan di saat musibah
menimpa sebagian besar saudara-saudaranya”
Baca Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/148/30-tahun-beristighfar-karena-mengucap-alhamdulillah.html
Oleh taiwanhalal.com
Baca Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/148/30-tahun-beristighfar-karena-mengucap-alhamdulillah.html
Oleh taiwanhalal.com
Friday, March 10, 2017
Redamlah Keakuan dan Tumbuhkanlah Kebersamaan dalam Islam
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya: “Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami memohon bantuan” (QS al-Fatihah: 5).Ia tidak dibenarkan mengubah kata “kami” menjadi “aku” walaupun ketika ia shalat sendirian. Hal ini antara lain memberi kesan bahwa keakuan seorang Muslim secara konseptual harus lebur dalam “aku-aku” yang lain. Ia harus selalu bersama orang atau mahluk-mahluk yang lain. Kebersamaan tersebut menghasilkan keterikatan seorang Muslim dengan sesama manusia, sehingga merasakan derita orang lain. ”Bagaikan satu jasad yang memiliki organ-organ; seluruh jasad merasakan keluhan organ lain yang terkecil sekalipun.”
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/147/redamlah-keakuan-dan-tumbuhkanlah-kebersamaan-dalam-islam.html
Oleh taiwan halal
4 Perkara yang Lebih Baik Dari Perkara Baik dan Lebih Buruk dari Perkara Buruk
Ada empat perkara yang nilainya baik, namun ada empat perkara lain yang nilainya jauh lebih baik, yaitu :
1. Adanya rasa malu pada kaum Lelaki adalah baik, namun jauh lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum Wanita.
2. Bersikap Adil yang dimiliki pada setiap orang itu baik, namun sikap Adil yang dimiliki oleh Para Penguasa/Pemerintah jauh lebih baik.
3. Tobatnya orang yang sudah tua itu baik, namun yang jauh lebih baik lagi tobatnya anak muda.
4. Bermurah hatinya orang kaya itu baik, namun jauh lebih baik lagi bermurah hatinya kaum fakir miskin.
Ada empat perkara buruk, namun masih ada empat perkara yang jauh lebih Buruk lagi, yaitu :
1. Perbuatan maksiat (dosa) yang dilakukan oleh kaum muda itu buruk, namun masih ada yang jauh lebih buruk lagi yaitu perbuatan maksiat (dosa) yang dilakukan kakek-kakek.
2. Sibuk dengan segala macam urusan duniawi bagi orang yang bodoh itu buruk, namun jauh lebih buruk lagi bila yang menyibukkan diri dengan urusan duniawi itu adalah orang ‘alim.
“Barang siapa semakin tambah ilmunya dan di dunia tidak semakin zuhud (menjauhkan diri dari kesenangan duniawi untuk beribadah), maka ia tidak semakin dekat kepada Allah melainkan semakin jauh dari-Nya.” (H.R. Dailami)
3. Malas beribadah bagi orang awam itu buruk, namun jauh lebih buruk bila malas beribadah itu dilakukan oleh kalangan ulama dan santrinya.
4. Berlaku sombong bagi orang kaya itu buruk, namun jauh lebih buruk bila yang berlaku sombong itu kaum fakir miskin.
Selengkapnnya di http://taiwanhalal.com/post/143/4-perkara-yang-lebih-baik-dari-perkara-baik-dan-lebih-buruk-dari-perkara-buruk.html
oleh taiwan halal
1. Adanya rasa malu pada kaum Lelaki adalah baik, namun jauh lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum Wanita.
2. Bersikap Adil yang dimiliki pada setiap orang itu baik, namun sikap Adil yang dimiliki oleh Para Penguasa/Pemerintah jauh lebih baik.
3. Tobatnya orang yang sudah tua itu baik, namun yang jauh lebih baik lagi tobatnya anak muda.
4. Bermurah hatinya orang kaya itu baik, namun jauh lebih baik lagi bermurah hatinya kaum fakir miskin.
Ada empat perkara buruk, namun masih ada empat perkara yang jauh lebih Buruk lagi, yaitu :
1. Perbuatan maksiat (dosa) yang dilakukan oleh kaum muda itu buruk, namun masih ada yang jauh lebih buruk lagi yaitu perbuatan maksiat (dosa) yang dilakukan kakek-kakek.
2. Sibuk dengan segala macam urusan duniawi bagi orang yang bodoh itu buruk, namun jauh lebih buruk lagi bila yang menyibukkan diri dengan urusan duniawi itu adalah orang ‘alim.
“Barang siapa semakin tambah ilmunya dan di dunia tidak semakin zuhud (menjauhkan diri dari kesenangan duniawi untuk beribadah), maka ia tidak semakin dekat kepada Allah melainkan semakin jauh dari-Nya.” (H.R. Dailami)
3. Malas beribadah bagi orang awam itu buruk, namun jauh lebih buruk bila malas beribadah itu dilakukan oleh kalangan ulama dan santrinya.
4. Berlaku sombong bagi orang kaya itu buruk, namun jauh lebih buruk bila yang berlaku sombong itu kaum fakir miskin.
Selengkapnnya di http://taiwanhalal.com/post/143/4-perkara-yang-lebih-baik-dari-perkara-baik-dan-lebih-buruk-dari-perkara-buruk.html
oleh taiwan halal
Sunday, March 5, 2017
Pentingnya Menuntut Ilmu Dengan Berguru dan Bersanad Dalam Islam
Nabi Muhammad saw telah bersabda supaya umat mengikuti sanad:
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri (tanpa guru) dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan.”. (HR. Ahmad)
Ibnul Mubarak berkata: ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 No. 32 )
Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw Bersabda: ”Barangsiapa yang berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka.”. (HR.At Tirmidzi)
Imam Asy Syafi’i ra. mengatakan: “Tiada ilmu tanpa sanad.”
Imam Asy Syafi’i ra. juga berkata: “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433)
Selengkapnya http://taiwanhalal.com/post/141/pentingnya-menuntut-ilmu-dengan-berguru-dan-bersanad-dalam-islam.html
oleh taiwanhalal
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri (tanpa guru) dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan.”. (HR. Ahmad)
Ibnul Mubarak berkata: ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 No. 32 )
Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw Bersabda: ”Barangsiapa yang berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka.”. (HR.At Tirmidzi)
Imam Asy Syafi’i ra. mengatakan: “Tiada ilmu tanpa sanad.”
Imam Asy Syafi’i ra. juga berkata: “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433)
Selengkapnya http://taiwanhalal.com/post/141/pentingnya-menuntut-ilmu-dengan-berguru-dan-bersanad-dalam-islam.html
oleh taiwanhalal
Thursday, March 2, 2017
5 Cara Agar tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Jika kamu melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, ” anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku ”.
Jika kamu melihat orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu, “dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, maka tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku ”.
Jika kamu melihat seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu,” orang ini telah diberi ilmu yang mana saya belum diberi, orang ini telah menyampaikan ilmu apa yang belum saya sampaikan, dan ia telah mengetahui apa yang tidak saya ketahui, bagaimana mungkin saya sama dengannya? (apalagi saya lebih baik darinya?)”.
Jika kamu melihat seorang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu, ” orang ini bermaksiat kepada Allah kerana dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepadaNya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak .
Jika kamu melihat orang kafir, maka katakanlah dlm hatimu,” aku tdk tau apa yang akan terjadi, bisa jadi dia memeluk islam, mengakhiri hidupnya dgn perbuatan baik, ia bebas dari dari dosa-dosanya. Sedangkan saya (wal ‘iyadzu billah) mungkin Allah akan memberikan aku jalan sesat, lalu aku kafir dan aku mengakhiri hidupku dengan perbuatan buruk, maka kelak ia (orang kafir yang telah masuk Islam) termasuk orang-orang yang dekat denganNya, sedangkan aku termasuk orang-orang yang jauh dariNya .”
Selengkapnya di http://taiwanhalal.com/post/140/5-cara-agar-tidak-merasa-lebih-baik-dari-orang-lain.html
oleh taiwanhalal.com
Subscribe to:
Posts (Atom)